Biografi Lengkap Tokoh Ilmuwan Islam Pada Abad Bani Umayyah

Bani Umayyah (bahasa Arab: بنو أمية, Banu Umayyah, Dinasti Umayyah) atau Kekhalifahan Umayyah, yakni kekhalifahan Islam pertama setelah masa Khulafaur Rasyidin yang memerintah dari 661 hingga 750 di Jazirah Arab dan sekitarnya (beribukota di Damaskus); serta dari 756 hingga 1031 di Cordoba, Spanyol sebagai Kekhalifahan Cordoba. Nama dinasti ini dirujuk kepada Umayyah bin 'Abd asy-Syams, kakek buyut dari khalifah pertama Bani Umayyah, yaitu Muawiyah bin Abu Sufyan atau kadangkala disebut juga dengan Muawiyah I.

Dinasti Umayyah tidak hanya mengukir prestasi dalam menaklukan dan memperluas wilayah, namun juga diantara khalifah-khalifah yang memimpin dinasti ini ada juga yang tertarik dengan perkembangan ilmu pengetahuan.

Pada masa Dinasti inilah banyak muncul ilmuwan yang menghasilkan karya yang bermanfaat bagi peradaban umat manusia. Karya mereka menduduki peranan yang amat penting dalam menunjang kemajuan peradaban Islam dan dunia.

 yakni kekhalifahan Islam pertama setelah masa Khulafaur Rasyidin yang memerintah dari  Biografi Lengkap Tokoh Ilmuwan Islam Pada Masa Bani Umayyah

Tokoh Ilmuwan Muslim Pada Masa Dinasti Bani Umayyah:
  1. Dalam Bidang Ilmu Fiqih: Imam Hanafi, Imam Malik
  2. Dalam Bidang Taswuf: Hasan al-Basri, Rabi’ah al-Adawiyah
  3. Dalam Bidang Ilmu Hadits: Abu Hurairah
  4. Dalam Bidang Tafsir: Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Mas’ud, Said bin Jabir.
  5. Ilmu Kimia: Abbas bin Firnas, juga dikenal sebagai Abbas Abu al-Qasim bin Firnas ibn Wirdas al-Takurini
  6. Ilmu Kedokteran: Abu al-Qasim al-Zahrawi
  7. Ilmu Sejarah: Abu Marwan Abdul Malik bin Habib, Abu Bakar Muhammad bin Umar (Ibnu Quthiyah)
  8. Ilmu Bahasa dan Sastra: Ali al-QaliAbu Amr Ahmad ibn Muhammad ibn Abd Rabbih, Abu Amir Abdullah ibn Syuhaid

Imam Hanafi

Namanya yakni Nu’man bin Tsabit Al-Marzuban namun dia dikenal dengan kun-yah (panggilan) Abu Hanifah, orang pertama yang meletakkan dasar-dasar fikih dan mengajarkan hikmah-hikmah yang baik. Beliau merupakan pendiri dari Madzhab Yurisprudensi(Fiqih) Islam Hanafi.

Imam Hanafi disebutkan sebagai tokoh yang pertama kali menyusun kitab fiqh menurut kelompok-kelompok yang berawal dari kesucian (taharah), salat dan seterusnya, yang kemudian diikuti oleh ulama-ulama sesudahnya mirip Malik bin Anas, Imam Syafi'i, Abu Dawud, Imam Bukhari. (Baca selengkapnya: "Biografi Imam Abu Hanifah - Orang Pertama Peletak Dasar-dasar Fikih")


Imam Malik

Malik ibn Anas bin Malik bin 'Amr al-Asbahi atau Malik bin Anas, yakni pakar ilmu fikih dan hadits, termasuk salah satu Imam Madzhab, yaitu madzhab Maliki dengan kitabnya yang populer Al Muwatha'.

Imam Malik tumbuh ditengah-tengah ilmu pengetahuan, hidup dilingkungan keluarga yang menyayangi ilmu, dikota Darul Hijrah, sumber mata air As Sunah dan kota acuan para alim ulama. Di usia yang masih sangat belia, dia telah menghapal Al Qur`an, menghapal Sunah Rasulullah, menghadiri majlis para ulama dan mencar ilmu kepada salah seorang ulama besar pada masanya yaitu Abdurrahman Bin Hurmuz.

Nama aslinya pada masa jahiliyah yakni Abdus-Syams (hamba matahari) dan ia dipanggil sebagai Abu Hurairah (ayah/pemilik kucing) lantaran suka merawat dan memelihara kucing.

Imam Malik telah menguasai banyak disiplin ilmu. Kecintaannya kepada ilmu mengakibatkan hampir seluruh hidupnya di salurkan untuk memperoleh ilmu. (Baca selengkapnya: "Biografi Malik bin Anas - Pendiri Mazhab Maliki")


Hasan al-Basri

Al-Hasan Al-Bashri (bahasa Arab:الحسن بن أبي الحسن البصري‎ ; Abu Sa'id al-Hasan ibn Abil-Hasan Yasar al-Bashri) (Madinah, 642 - 10 Oktober 728) yakni ulama dan cendekiawan muslim yang hidup pada masa awal kekhalifahan Umayyah.

Hasan al-Basri dilahirkan di Madinah pada tahun 21 Hijrah (642 Masehi). Dia pernah menyusu dengan Ummu Salamah, isteri Rasulullah S.A.W. Hasan kemudian dikategorikan sebagai seorang Tabi'in (generasi setelah sahabat). Hasan al-Basri juga pernah mencar ilmu kepada beberapa orang sobat Rasulullah S.A.W. sehingga dia muncul sebagai Ulama terkemuka dalam peradaban Islam.

Dia salah seorang fuqaha yang berani berkata benar dan menyeru kepada kebenaran di hadapan para pembesar negeri dan seorang yang sukar diperoleh tolak bandingnya dalam soal ibadah. (Baca selanjutnya: "Al-Hasan Al-Bashriy - Tabi'in, Putra dari Bekas Hamba Sahaya")


Rabi’ah al-Adawiyah

Rabiah Al-Adawiyah (Arab: رابعة العدوية القيسية‎) dikenal juga dengan nama Rabi'ah Basri yakni seorang sufi perempuan yang dikenal lantaran kesucian dan dan kecintaannya terhadap Allah. Rabi'ah merupakan klien (bahasa Arab: Mawlat) dari klan Al-Atik suku Qays bin 'Adi, dimana ia populer dengan sebutan al-Qaysyah Ia dikenal sebagai seorang sufi perempuan yang zuhud, yaitu tidak tertarik kepada kehidupan duniawi, sehingga ia mengabdikan hidupnya hanya untuk beribadah kepada Allah.

Rabiah diperkirakan lahir antara tahun 713 - 717 Masehi, atau 95 - 99 Hijriah, di kota Basrah, Irakdan meninggal sekitar tahun 801 Masehi / 185 Hijriah. Nama lengkapnya yakni Rabi'ah binti Ismail al-Adawiyah al-Basriyah. Rabiah merupakan sufi perempuan beraliran Sunni pada masa dinasti Umayyah yang menjadi pemimpin dari murid-murid perempuan dan zahidah, yang mengabdikan dirinya untuk penelitian aturan kesucian yang sangat takut dan taat kepada Tuhan. Rabi'ah Al-Adawiyah dijuluki sebagai "The Mother of the Grand Master" atau Ibu Para Sufi Besar lantaran kezuhudannya. Ia juga menjadi panutan para jago sufi lain mirip Ibnu al-Faridh dan Dhun Nun al-Misri. Kezuhudan Rabi'ah juga dikenal hingga ke Eropa. Hal ini menciptakan banyak cendikiawan Eropa meneliti pemikiran Rabi'ah dan menulis riwayat hidupnya, mirip Margareth Smith, Masignon, dan Nicholoson. (Baca selanjutnya: "Biografi Rabiah Al Adawiyyah - Wanita Sufi Zuhud")


Abu Hurairah

Abdurrahman bin Shakhr Al-Azdi (lahir 598 - wafat 678), yang lebih dikenal dengan panggilan Abu Hurairah (Bapak kucing), yakni seorang Sahabat Nabi yang merupakan periwayat hadits.

Abu Hurairah biasa berpuasa sunah tiga hari setiap awal bulan Qamariah (bulan Arab dalam penanggalan Hijri), mengisi malam harinya dengan membaca Al-Quran dan salat tahajud. Akrab dengan kemiskinan, dia sering mengikatkan kerikil ke perutnya, guna menahan lapar. Dalam sejarah ia dikenal paling banyak meriwayatkan hadis.

Ibnu Hisyam berkata bahwa nama orisinil Abu Hurairah yakni Abdullah bin Amin dan ada pula yang menyampaikan nama aslinya ialah Abdur Rahman bin Shakhr. (Baca selengkapnya: "Abu Hurairah - Periwayat dan Penghafal 5.374 Hadis")


Abdullah bin Abbas

Abdullah bin Abbas (عبد الله بن عباس, kr. 619 - Thaif, kr. 687 (78 H)) yakni seorang sobat Nabi Muhammad sekaligus saudara sepupunya. Nama Ibnu Abbas (ابن عباس) juga dipakai untuknya untuk membedakannya dari Abdullah yang lain.

Ibnu Abbas merupakan salah satu sobat yang berpengetahuan luas, dan banyak hadis sahih yang diriwayatkan melalui Ibnu Abbas, serta dia juga menurunkan seluruh Khalifah dari Bani Abbasiyah. (Baca selengkapnya: "Biografi Abdullah bin Abbas (Ibnu Abbas) - Ulama Perawi Hadis")


Abdullah bin Mas’ud

Abdullah bin Mas'ud (bahasa Arab: عبدالله بن مسعود, wafat 652) yakni sobat Nabi Muhammad dan orang keenam yang masuk Islam setelah Nabi Muhammad mengawali dakwah di Mekah. Abdullah yakni sobat Nabi yang mempunyai ukuran tubuh paling kecil. Ia juga disebut sebagai sobat nabi yang akrab dengan sandal Nabi.

Abdullah bin Mas'ud pada awalnya dikenal sebagai pelayan dari Uqbah bin Abu Mu'aith dan salah satu sobat Nabi Muhammad yang terdahulu dalam memeluk agama Islam. Ia mempunyai kepandaian dan pengetahuan yang mendalam ihwal Islam. Ia memperoleh umur yang panjang dan hidup hingga masa Kalifah Utsman bin Affan dan meninggal yang disebabkan usia yang tua. Dia dimakamkan di pemakaman Baqi, Madinah. (Baca selengkapnya: "Biografi Abdullah bin Mas'ud - Muslim Pertama Pengumandang Al-Qur'an dengan Merdu & Lantang")


Sa'id bin Jubair

Sa’id bin Jubair yakni seorang tabi’in, jago fiqih dan periwayat hadits yang berkedudukan di Kufah. Ia juga merupakan jago tafsir dan salah seorang murid dari Ibn Abbas. Karena ketinggian ilmunya sehingga ia digelari Jahbadz al ‘Ulama (pemuka ulama). Dia yakni seorang Imam, Al-Hafidz (yang hafal banyak hadits dalam jumlah tertentu dan menghafal Al-Qur’an), dan salah seorang yang mati syahid.

Sa’id ibn Jubair ibn Hisyam al Asadi, biasa dipanggil Abu Abdillah merupakan keturunan Habasyah (Ethiopia) dan menjadi maula Walibah bin Harits dari Bani Asad. Ia tinggal di Kufah dan menjadi salah seorang tabi’in terkemuka disana.  (Baca selengkapnya: "Biografi Said Bin Jubair")


Abbas bin Firnas

Abbas Abu Firnas atau yang mempunyai lengkap Abbas Qasim bin Firnas yakni ilmuwan serba sanggup yang menguasai bermacam-macam disiplin ilmu pengetahuan. Selain dikenal sebagai seorang penerbang perintis yang tangguh, dia juga yakni spesialis kimia. Dia dikenal jago dalam aneka macam disiplin ilmu, selain spesialis kimia, ia juga seorang humanis, penemu, musisi, jago ilmu alam, penulis puisi, dan seorang penggiat teknologi. Pria keturunan Maroko ini hidup pada ketika pemerintahan Khalifah Umayyah di Andalusia (Spanyol).

Abbas Ibn Firnas lahir di Izn-Rand Onda, Andalusia pada tahun 810 M dan menjalani masa kehidupannya di Cordoba. Ilmuwan penemu serba sanggup ini meninggal tahun 887 M/274 H. Kita mengenal tokoh-tokoh mirip Sir George Cayley, Otto Lilienthal, Santos-Dumont dan Wright Bersaudara. Merekalah yang dikenal berjasa merintis dunia penerbangan hingga bermetamorfosis menjadi industri modern mirip kini ini. Tapi apakah anda tahu bahwa peletak dasar konsep pesawat terbang pertama yakni seorang ilmuwan Muslim dari Spanyol, Abbas Ibnu Firnas. Dialah orang pertama dalam sejarah yang melaksanakan pendekatan sains dalam mempelajari proses terbang. Ibnu Firnas pun layak disebut sebagai insan pertama yang terbang, ribuan tahun sebelum Wright Bersaudara berhasil melakukannya. (Baca selengkapnya: "Biografi Abbas Bin Firnas - Muslim Penemu Teknologi Pesawat Terbang")


Abu al-Qasim al-Zahrawi

Abu Qasim al-Zahrawi yakni seorang pioner dalam ilmu bedah modern. Beliau merevolusi ilmu bedah klasik dan meletakkan kaidah-kaidah bedah yang menjadi pijakan ilmu bedah modern ketika ini.

Al-Zahrawi menemukan  metode dan alat-alat bedah gres yang memudahkan para pasien. Ia juga mempunyai 30 jilid ensiklopedi bedah yang dijadikan acuan utama ilmu bedah di Eropa selama beberapa era dan menjadi pijakan ilmu kedokteran modern.

Abul Qasim Khalaf bin al-Abbas- al-Zahrawi, orang-orang Barat mengenalnya dengan Abulcasis. Dilahirkan pada tahun 936 dan wafat tahun 1013 M di Kota al-Zahra, al-Zahrawi mengabdi pada kekhalifahan Bani Umayyah II di Cordoba, Andalusia. Awalnya ia dikenal sebagai seorang fisikawan, hingga akibatnya ia memperkenalkan teori-teori dan alat-alat bedah dalam ilmu kedokteran, barulah orang-orang mengenalnya sebagai dokter jago bedah (al-Hassani, 2005: 167). (Baca selengkapnya: "Abu Qasim al-Zahrawi Pakar Kedokteran Masa Islam Abad Pertengahan")


Abu Marwan Abdul Malik bin Habib

Abu Marwan Abd al-Malik ibn Habib (w. 238/852), seorang penyair yang juga jago dalam ilmu Nahwu dan Arudl. Mula-mula ia tinggal di Elvira dan cordova, kemudian mempelajari Hadits dan Fiqh Maliki di timur. ia menulis dalam aneka macam bidang ilmu, di antaranya sejarah yang salah satu bukunya berjudul al-Tarikh. Buku ini mirip model Tarikh al-Thabari. Isi buku ini dimulai dengan pembicaraan mengenai permulaan bumi dan langit diciptakan, hingga kepada penaklukan Andalusia oleh umat Islam. Tampak sekali dampak Israiliyat terhadap isi ceritera buku tersebut.


Abu Bakar Muhammad bin Umar (Ibnu Quthiyah)

Abu Bakar Muhammad bin Umar bin Abdul Aziz bin Ibrahim bin Isa bin Muzahim al-Qurthubi atau lebih dikenal dengan Ibnu al-Quthiyyah (lahir di Cordoba, wafat di Cordoba pada 23 Rabiul awal 367 H/8 November 977) yakni seorang sejarawan, sastrawan dan ilmuwan dibidang bahasa Arab dan nahwu). Ia merupakan keturunan Sarah dari suku Goth yang menikah dengan kakeknya Isa bin Muzahim, hamba sahaya yang dimerdekakan oleh Umar bin Abdul-Aziz. Beliau dikenal sebagai orang yang paling pintar dalam bidang bahasa Arab di Al-Andalus. (Baca: "Abu Bakar Muhammad bin Umar (Ibnu Quthiyah) - Sejarawan Islam Masa Bani Umayyah")


Ali al-Qali

Ali al-Qali atau Al-Qali mempunyai nama lengkap Ismail ibn Qasim bin Aidhun Abu Ali, nama lengkap Al-Qali (901-967) yakni lelaki lelaki kelahiran Manazgrid, Armenia yang merupakan sosok penting dalam ranah intelektual, terutama kajian bahasa.

Beliau menguasai  hampir seluruh aspek kajian bahasa. Dari gramatika, sastra, tata bahasa, serta dua ilmu baru, yakni filologi dan leksikografi atau teknik penyusunan kamus.

Ia pernah merantau ke Baghdad (Iraq) ketika usianya menginjak 15 tahun. Lalu merantau ke Kordoba, ibu kota Andalusia. Saat itu, usianya telah mencapai 40 tahun. Di sinilah, al-Qali sanggup memaksimalkan keahliannya. (Baca: "Biografi Ali al-Qali - Sang Pakar Bahasa")


Abu Amr Ahmad ibn Muhammad ibn Abd Rabbih

Ibn ʿAbd Rabbih atau Ibn ʿAbd Rabbihi ( Ahmad ibn Muhammad ibn `Abd Rabbih ) (860–940) yakni seorang penulis dan penyair yang dikenal luas sebagai penulis Al-ʿIqd al-Farīd.

Ia dilahirkan di Cordova (sekarang di Spanyol) keturunan dari budak Hisham I, emir Umayyah yang kedua. Ia memperkenalkan banyak puisi, akhbār dan budbahasa dari Islam Timur ke Andalusia. (Baca selengkapnya: "Biografi Abu Amr Ahmad ibn Muhammad ibn Abd Rabbih - Sastrawan Pada Masa Bani Umayyah")


Abu Amir Abdullah ibn Syuhaid

Abu Amir Abdullah ibn Syuhaid, lahir di Cordova pada tahun 382 H/992 M dan wafat pada tahun 1035 M yakni spesialis bahasa dan Sastra pada Masa Umayyah. Karyanya dalam bentuk prosa yakni Risalah al -awabi’ wa al-Zawabig, Kasyf al-Dakk wa A£ar al-Syakk dan Hanut ‘Athar.

Sejak muda ia dekat dengan penguasa. Bahkan ketika Cordova dilanda kemelut politik ia tetap mendekat kepada khalifah yang sedang berkuasa. Akan tetapi. orang-orang yang tidak suka selalu berusaha untuk menyingkirkannya dengan menjelek-jelekkan namanya di depan penguasa. Pada masa kekuasaan Hamudiyah penyair ini dipenjarakan dan mendapatkan penghinaan serta penganiayaan yang berat. Ia dibebaskan dalam keadaan lumpuh hingga wafat pada tahun 427/1035 .

Karya lbn Syuhaid, baik prosa maupun puisi, hanya beberapa potong saja yang ditemukan. Karyanya dalam bentuk prosa antara lain Risalah al-Tawabi’ wa al-Zawabigh, Kasyf  al-Dakk  wa Atsar al-Syakk dan Hanut ‘Athar. la juga menulis beberapa risalah untuk para amir, wazir, sastrawan dan penulis di antaranya berupa  kritik sosial. Puisi-puisinya yang sanggup ditemukan hanya yang diriwayatkan oleh Ibn Bassam dalam al-Dzahirah, al-Fath ibn Khaqan dalam Matmah al-Anfus, al-Maqaari dalam Nafh al-Thay-yib, Al-Tsa’alibi dalam Yatimah al-Dahr dan Ibn Khallikan dalam Wafayat al-A’yan. Puisi-puisi lbn Syuhaid  itu  berkisar  sekitar  madah, ratsa, ghazal, syakwa, fakh, dan washf. (Baca selengkapnya: "Biodata Abu Amir Abdullah ibn Syuhaid - Sastrawan Masa Bani Umayyah")

Belum ada Komentar untuk "Biografi Lengkap Tokoh Ilmuwan Islam Pada Abad Bani Umayyah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel